assalamualaikum, langsung saja bro ini lanjutan kisahnya.
Riki pun menghampirinya rupanya 2 orang itu adalah Revan & Irwan yang merupakan siswa kelas 5, mereka dikenal nakal dan bandel mereka sering memalak siswa lain yang kelasnya dibawah mereka, melihat kejadian itu Riki merasa kasihan pada Diki dan menghampiri mereka bertiga, dari belakang dan berkata...
"Diki !!!" Sahut Riki
sontak Revan dan Irwan menengok ke belakang, tetapi Diki tidak menggubrisnya dan hanya terdiam ia pun menghampirinya, Revan yang melihat Riki mendekat langsung menghadangnya dan berkata
"Lu siapa ?" kata Revan.
tetapi Riki tidak menghiraukannya dan langsung menarik lengan Diki.
"Oy .... siapa lu berani ganggu kita ?" teriak Irwan
"Bacot lo" jawab Riki
"Heh kalo lo bedua mau lepas bayar dulu masing masing 5000 aja" kata Revan sambil memegang pundak Riki.
Riki yang sudah kesal langsung menarik kerah baju Revan dan hendak melayangkan tinjunya kepada Revan tetapi sengaja ia lesetkat dan berkata "Jangan bacot doang lo kalo berani maju satu satu" bisiknya bisiknya kepada Revan.
melihat temannya yang diancam oleh Riki, Irwan cuma terdiam tidak bergerak karena ketakutannya.
"Lo berdua jangan cuma beraninya malak sasa yang dibawah lo, sekali lagi gua liat lu bedua palakin adik gue, habis lu bedua" ancam Riki.
Revan dan Irwan cuma mengangguk lalu pergi buru buru.
"Balik !" gertak Riki
"Makasih kak" jawab Diki sambil tersenyum.
"Cepet jalan" ujar Riki
Merekapun berjalan berdua,
sesampainya di depan gang rumahnya Diki berkata ...
"kak, abis ini kakak mau main badminton ya !, aku ikut ya !!",
"Gak, kalo lo ikut nanti gue juga yang susah, mending lo kerjain PR lo sana" jawab Riki
"Hari ini aku gak ada PR kok, jadi boleh ikut ya" kata Diki
"Gausah .... kalo lo ikut gue percuma, lu cuma beban buat gue nantinya !!" sentak Riki.
Diki yang terkejut dengan kata kata kakaknya itu langsung berlari ke rumah dan masuk ke kamarnya, Riki yang cuek dengan hal itu berjalan dengan santai menuju rumah dan mengganti baju nya dengan training olahraga dan langsung pergi dengan membawa raket ...
"Mah, aku pergi dulu ke aula mau main badminton" teriak Riki.
"Iya pulangnya jangan sore sore" jawab ibunya.
"iya..." sahut Riki.
Riki pun pergi ke aula kembali sendirian.
Ibunya keluar dari dapur terkejut melihat sepatu Diki yang tidak dirapihkan, saat hendak mengambil sepatu ibu melihat Diki yang sedang murung sambil duduk di kursi Belajarnya, dan ia menghampirinya
"Kenapa Dik ?" tanya ibunya dengan lembut.
"apa benar bu aku cuma beban kalo ikut sama kakak ?"jawab Diki sambil terisak.
"Hah !, siapa coba yang bilang begitu ?"jawab ibu dengan terkejut.
"tadi kakak bilang sendiri waktu dijalan, hanya karena Diki mau ikut kakak"jelas Diki.
"Engga kok.. Mungkin kakakmu itu lagi cape, kan abis sekolah ia harus main badminton sama kawan - kawannya" jawab ibu untuk menenangkan Diki.
"Ehmm, si Riki keterlaluan banget sama adiknya" gumam ibunya dalam hati,
Waktu menunjukan pukul 15:30 dan ayah mereka pulang.
"Buu... ayah pulang.." sahut ayah dari luar.
"Iya yahh.. langsung bersih - bersih aja nih makanannya udah disiapin" sahut ibu.
segera ayahnya menaruh sepeda dan cangkulnya di garasi dan langsung menuju kamar mandi untuk bersih - bersih,
Sementara itu di meja makan,
"Ayah ... tolong toh nasehati itu si Riki kalo ngomong ke adeknya jangan kasar - kasar" ujar ibu.
"Memangnya dia bilang apa sama Diki ?" tanya ayah.
"itu katanya tadi Diki mau ikut dia ke aula buat main badminton, tapi dia malah ngebentak Diki dan bilang kalo Diki itu beban"Jelas ibu kepada ayah.
"Keterlaluan tuh anak, entar ayah nasehati dia biar gak begitu terus sama adiknya, lah sekarang Diki dimana bu ?" tanya ayah.
"itu di kamarnya lagi tidur"jawab ibu.
Hingga pukul 16:00 Riki belum pulang juga
"Kemana nih anak jam segini belum pulang" kata ayah yang sedikit kesal.
"Mungkin Masih maen, bentar lagi juga pulang"jawab ibu.
tak lama berselang Riki-pun pulang, ia masuk kamar untuk menaruh raketnya, dan langsung ke dapur.
"Mandi dulu sana, jangan langsung makan"Kata ibu
"yahh" keluh Riki
"Riki.... mandi dulu sana baru makan" kata ayah dengan tatapan yang tajamnya.
"iyaa..." Jawab Riki yang heran pada ayahnya.
selesai mandi dan bersih - bersih ia bergegas ke meja makan dan terkejut melihat ayah,ibu,dan adiknya yang sudah makan dahulu.
"Lah kok aku ditinggal ... "keluh Riki.
"Duduk .." Suruh ayah ke Riki
"Kenapa ?" Tanya Riki.
...
..
.
Dilanjut di Uplodan selanjutnya ya gaes :)
Btw kalau ada kritik dan saran tulis saja di kolom komentar.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment