Page 1

Saturday, 12 December 2020

kisah inspiratif: "Hah .... beban ?"

 assalamualaikum, kali ini izinkan saya berbagi kisah fiksi inspiratif mengenai pentingnya silaturahmi dengan saudara ... yang dikarang oleh saya sendiri:) selamat membaca.

Suatu hari di sebuah desa hiduplah 2 orang bersaudara yaitu Riki dan adiknya Diki ............. Riki tumbuh sebagai anak yang kuat dan pemberani tetapi malas dalam mempelajari materi sementara adiknya adalah kebalikan dari Riki yaitu giat dalam belajar tetapi takut dalam bersosial dengan orang lain (nolep), mereka tergolong orang yang kurang akur dalam persaudaraan, mereka bersekolah di Sd yang sama umur mereka tidak terpaut jauh hanya berbeda 3 tahun yakni Riki yang sudah kelas 6 Sd dan Diki yang masih di kelas 3 Sd.

Meskipun bersaudara mereka jarang terlihat bersama & kurang akrab sesama saudara, dikarenakan Riki yang merasa cemburu akan adiknya yang seakan mendapatkan semua perhatian dan kasih sayang kedua orang tuanya, terlebih lagi saat adiknya memenangkan berbagai prestasi kejuaraan yang semakin menambah Riki iri kepada adinya itu.

Hingga ia tidak mau dekat-dekat dengan adiknya, hingga saat bermainpun Riki tidak pernah mengajak Diki karena ia menganggap jika ia membawa Diki, itu justru akan menghambat aktivitasnya saja.

Hingga pada suatu hari ibunya berkata "Riki.... hari ini kamu berangkatnya bareng sama adikmu .... bapakmu harus pergi ke sawah pagi-pagi jadi gak bisa nganterin Diki".
"Iya buu...." jawab Riki yang sedikit ngegas
"Diki ... cepetan nih dah siang" ujar Riki
"Bentar kak .. lagi cari topi dulu" jawab Diki
"Itu topi lu ada di meja depan, samping tv !" balas Riki yang sudah gak sabar.
"oh iya kak ada" balab Diki, Diki pun langsung menghampiri kakaknya dan berangkat bareng,
di perjalanan sampai sekolah mereka hanya terdiam masing masing tidak saling bertanya.
Hingga bel sekoalh berbunya menandakan berakhirnya waktu belajar, siswa siswipun langsung ramai berjalan menuju gerbang hendak pulang ke rumah masing masing, di gerbang Riki melihat Diki di warung dan sedang duduk menatap ke arahnya dan berteriak "Kak ... disini....." teriak Diki memanggil Riki.
Riki yang terpanggil langsung menghampiri adiknya dan berkata "lu pulang aja duluan ... gw ada urusan sama temen temen gw dulu jawabnya dengan raut wajah yang dingin dan sinis, "Lama gak kak..." jawab Diki
"udah lu duluan aja ..." balas Riki
"Yaudah kak duluan" jawab Diki dengan sedikit senyuman.
tanpa menjawab lagi Riki langsug berjalan ke arah Aula di samping sekolahnya untuk bermain bulu tangkis bersama teman - temannya, sesampainya disana ia langsung menghampiri Bagas, Anto, Rival dan Deni.
"Wih dah kumpul aja nih ... " sapa Riki kepada teman temannya.
"lah lu tari gw panggil kagak nyaut ... malah nyamperin bocil" ujar Rival.
"Ah yang bener lu ... " jawab Riki "iya tadi tuh bocil adik gw" sambungnya.
"lah kan biasanya sama bapak lu kan dijemputnya, kenapa pas bel kedua masih ada ?" tanya Deni.
"iya bapak gw ke sawahnya tadi pagi-pagi, bantuin om gw soalnya buruh taninya kurang" jawab Riki.
"Terus lu gak anterin ?" tanya Deni lagi.
"gak ah males banget gw" jawab Riki yang sedikit kesal.
"Wahh Wahh gak bener lu, iya kasian tuh" sahut Rival dan Anto.
"lah lu bedua kenap ?" tanya Riki
"udah lu susul tuh adik lu kasiandia, lagian lu gak bawa raket kan ?" jawab Anto.
"Lah emang napa kalo gw gk bawa raket ?" tanya Riki.
"yaa ... lu mau maun badminton pake apa rik ?"jawab anto.
"udah lu ambil aja raket lu sekalian susul adek lo lo tuh, kasian ... !" saut Rival
"ahh ahh bacot lu val" jawab Riki.
"yaudah gw balik dulu, tar gw kesini lagi" sambung Riki.
Riki pun pergi keluar aula dengan raut wajah yang kesal, "Napa sih tuh anak terus yang ditanyain" gumam Riki dalam hati.
 diperjalanan Riki melihat adiknya tengah bersama 2 orang lainnya dibawah pohon beringin dipinggir jalan, terlihat raut wajah Diki yang ketakutan ..........

Dilanjut di artikel selanjutnya ya, sekian dan mohon maaf bila ada kesalahan  Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment